24 Oktober 2019

HOUBII TRAMPOLIN, Tempat Bermain Kaum Urban



Zaman sekarang, orang lebih rela menghabiskan banyak uang untuk sebuah pengalaman daripada membeli sekedar benda. Berbeda dengan zaman saya kecil yang menabung untuk membeli barang-barang, anak-anak saya justru menabung untuk kesenangan. Namun, di sini, yang mereka dapatkan tentu bukan sekedar kesenangan. Ada pembelajaran, ada usaha dan kerja keras, dan ada banyak pengalaman berharga.

Yup! Houbii Trampolin Park, yang beralamat di Jl. Metro Pondok Indah Blok BB No. 3 Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan ini, menawarkan itu semua.

Biasanya, kami bepergian ke tempat-tempat wisata alam yang terbuka. Kali ini, anak-anak memilih Houbii Trampolin setelah gagal menonton film Koki-koki Cilik pada liburan sekolah yang lalu. Untuk sampai ke sana, kami cukup memesan grab car melalui aplikasi. Saya sampai lupa berapa ongkosnya dari Cipulir menuju Pondok Indah. Yang jelas, semua biaya yang kami keluarkan waktu itu, semua hasil tabungan anak-anak selama satu tahun. 

Saya akui, anak-anak memang jarang membeli jajan dan rajin menabung. Dan karena itu memang uang sendiri, saya tak ingin mengintervensi penggunaannya terlalu jauh. Paling saya hanya sebatas memberi saran agar mereka membuat skala prioritas. Utamakan membeli keperluan sekolah dan benda-benda penting yang mereka butuhkan. Jika masih lebih, bisa untuk jalan-jalan dan membeli benda apapun yang mereka mau. 

Rupanya tabungan anak-anak tahun lalu cukup banyak. Belanja keperluan sekolah untuk kenaikan kelas, tak sampai separuh uang tabungan. Akhirnya, anak-anak pun meminta kami menemani bermain di Houbii Trampolin yang sudah lama mereka inginkan.

Yang sebenarnya, sebagai menteri keuangan rumah tangga, saya agak sayang menghabiskan uang sebanyak itu 'hanya' untuk bermain lompat-lompatan. Lihat harga tiketnya. Bayangkan uang segitu banyak dihabiskan dihabiskan di trampolin pasar malam, bisa setiap malam bermain trampolin sepuasnya selama pasar malam itu ada. Dan, karena kami datang pas holiday yang artinya akan dikenakan kenaikan tarif enam puluh ribu rupiah! Tapi ya itu tadi. Karena ini uang mereka, ya tak apalah. Toh saya ditraktir, lol.

Liburan kemarin memang padat. Saya dan keluarga sengaja ke Jakarta selain untuk berlibur kenaikan kelas bersama anak-anak, juga untuk mengikuti Beauty Class bersama Ivan Gunawan. Selain itu, mumpung masih di Jakarta, saya dan anak-anak juga ikut test STIFIn Finger Print. Jadi, tiga hari di ibukota kami manfaatkan sebaik-baiknya. Termasuk pergi ke Houbii Trampolin ini.

Kami pun bersiap untuk masuk setelah mengantri membeli tiket. Eits, tak lupa ada kaos kaki yang wajib dipakai di area trampolin. Kaos kaki ini bukan kaos kaki biasa. Ada tulisan GRIP yang terbuat dari karet pada bagian telapak bawah. Karet ini fungsinya agar kaki tidak licin. Rupanya ini menjadi bagian dari K3 yang diterapkan di tempat ini.

Setelah mengenakan kaos kaki dan juga tanda masuk pada pergelangan tangan, kami masuk satu persatu. Anak-anak sangat excited dan bersorak kegirangan. Musik breakbeat mengalun dari pengeras suara, membuat suasana makin meriah. 

Tempat ini sangat luas. Terbagi dalam beberapa jenis permainan yang kesemuanya itu ya... trampolin. Haha! Semuanya trampolin. Semua orang melompat!

Anak-anak diharuskan melakukan pemanasan selama minimal lima menit pada area trampolin khusus pemanasan. Area ini memiliki kotak-kotak trampolin kecil yang daya pantulnya tak terlalu membal karena memang dikhususkan untuk melemaskan otot. Anak-anak pun melompat-lompat kecil di tempat ini.

Selesai melakukan pemanasan, anak-anak berpindah menuju area trampolin yang lebih luas. Pilihan kedua mereka adalah trampolin yang bisa langsung melompat ke kolam berisi balok-balok kubus warna warni yang terbuat dari busa / foam. Trampolinyang ada di sini lebih empuk dengan daya membal yang cukup tinggi. Anak-anak bisa merasakan sensasi 'terbang' sebelum melompat terjun ke arah kolam balok busa. 


Tepat di seberang kolam balok busa, ada tembok untuk panjat dinding. Pada bagian ini, terdapat pijakan dan pegangan yang aman untuk anak-anak belajar memanjat. Rupanya, kesenangan setelah memanjat dinding cukup tinggi adalah menjatuhkan diri ke arah kolam balok busa! Semacam, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bercapek-capek memanjat dahulu meluncur ke kolam busa kemudian. Ada-ada saja.

Nah, tepat di sebelah kolam balok busa dan panjat dinding ini, terdapat area khusus balita bersama ibundanya. Banyak permainan-permainan khusus balita yang tersedia di sana tanpa khawatir tertabrak anak-anak lain yang lebih besar maupun orang dewasa.

Di sebelah area permainan balita, ada area dengan trampolin yang lebih lebar. Beberapa anak yang sedang bermain di sana, tampak sudah cukup terlatih. Hal ini terlihat dari gaya freestyle yang ditunjukkan. Jadi,ketika lompatan trampolin makin lama makin meninggi, mereka melakukan berbagai gaya saat di udara. Ada yang salto di udara, split, gaya jongkok, sampai gaya spiderman menebar jaring. Anak-anak yang berada di tempat ini usianya lebih besar dan banyak pula orang dewasa. Jadi, anak-anak saya kemudian beralih ke area lain.

Beralih ke arah kanan, masih banyak lagi area-area lain dengan tingkat kesulitan dan kemembalan trampolin yang berbeda-beda.

Anak-anak mulai kelelahan. Kami lupa tidak membawa tumbler lebih banyak. Hanya ada satu tumbler dan itupun sudah habis sejak seperempat jam pertama masuk ke Houbii. Untunglah ada kafe dan resto di lantai atas yang juga menjual minuman kemasan. Tapi saran saya sebaiknya bawa tumbler sendiri ya Sis, jika ingin hemat. Di sini harganya berlipat-lipat kali dari harga normal di warung tetangga sebelah.

Puas mencoba semua trampolin, anak-anak mencoba wahana outbond. Mereka dengan sabar mengantri pergantian giliran. Anak-anak yang 'bernyali' tinggi akan tertantang mencoba permainan ini.


Outbond ini berisi aneka jenis halang rintang dengan berbagai tingkat kesulitan. Dibatasi hanya sepuluh anak, anak-anak ini bergantian dibantu pemandu memakai safety property. Sabuk pengaman yang dipasangkan pada badan nantinya terhubung dengan rel di tiang bagian atas. Tak lupa, helm pun sangat diperlukan sebagai kelengkapan keselamatan.

Cukup lama anak-anak mencoba bermacam halang rintang yang ada. Meski tampak kesulitan, mereka dibiarkan menyelesaikan sendiri masalah mereka. Ada yang takut ketinggian, ada yang tak bisa memanjat atau melompat, ada yang tak bisa bergelantung atau menginjak tali, dan lain-lain.

Jenis-jenis halang rintang ini mengingatkan pada masa kecil saya di kampung. Semua 'keahlian' dalam menaklukkan halang rintang itu ada di alam bebas. Anak-anak memanjat, melompat, merangkak, meniti tali dan kayu, semua itu tersedia di alam pedesaan secara gratis. Di sini, di Houbii Trampolin bisa menjadi wahana permainan yang menantang sekaligus amat diminati. Memang, bisa dikatakan, anak-anak perkotaan kekurangan lahan untuk bermain. Sehingga wahana dan tempat bermain pun ramai-ramai diserbu saat musim liburan. Beruntung kami hidup di perkampungan. Masih banyak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk bermain.

Tak terasa, waktu terus berjalan. Saya harus sabar menunggu anak-anak menyelesaikan sendiri permainannya. Untunglah di Houbii Trampolin ini disediakan tempat salat. Meski tak luas, cukup untuk menampung tiga orang salat secara bergantian. Air kerannya pun lancar. Toliletnya pun bersih.
Puas bermain, kami pun pulang menggunakan grab car lagi untuk sampai ke rumah. Senang hari ini bisa memuaskan rasa penasaran anak-anak.***

harga tiket masuk

dapat kaos kaki

tanda masuk

foto ala-ala instastory

tempat sholat

saatnya mamak ikut have fun
mainan anak kampung dibawa ke kota bermetamorfosa jadi begini

Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

16 komentar:

  1. Bagus permainan begini buat anak balita. Katanya bisa melatih motorik anak. Betul juga mba, mainan di kampung dipoles jadi modern dan menarik minat yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mmm...
      Semua umur ada semua di sini Bang.
      Saya juga ikut loncat. Oh iya, lupa, saya kan balita juga ya. (bawah limapuluh tahun) ^_^

      Hapus
  2. Pricey tp worth ya buat nguras energinya anak-anak. Apalagi tagline nya kekinian. Juga menantang banget jd nggak ngebosenin. Rekomen mba buat weekend list.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Sekali datang kemari ingin balik lagi dan lagi.

      Hapus
  3. Saya belum pernah main trampolin. Rasanya asyik jika melompat-lompat kayak gitu. Gimana, ya, sensasi terbang itu dengan berbagai gaya, apalagi gaya Spiderman. Pengen juga ajak Palung main trampolin kayak gitu. Anak-anak pastinya bahagia dan mereka semangat untuk menabung lagi agar bisa melompat-lompat di trampolin. Saya pengen coba soalnya bosan melompat-lompat untuk urusan kerjaan yang kerap gagal fokus mulu. He he.
    Oh ya, soal harga, memang begitulah di mal, mau bagaimana lagi. Setidaknya orang kota punya hiburan. Berharap di Garut juga ada wahana demikian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngos-ngosan yang jelas. Jantung serasa mau copot.
      Kaya kita main lompat tali aja, sehari 100 kali lompat udah lumayan kok. Ngos-ngosannya sama :>

      Hapus
  4. Waa, harga tiketnya lumayan ya! Tapi salut juga anak-anaknya berbelanja dan bermain menggunakan uang tabungan sendiri :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya, saya juga tak punya alasan buat larang mereka :)

      Hapus
  5. Saya seringg lihat permainan ini ,tapi baru tahu jika namanya trampolin
    Saya ya menyebutnya tempat lompat-lompat saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya memang tempat lompat-lompat gitu si.
      Kalo anak-anak biasanya lebih tahu nama-nama permainan ya.

      Hapus
  6. Wah.. Mahal ya tiketnya 😅 Tapi itu sepuasnya ya?
    Kalau yang saya tahu di Surabaya malah lebih banyak arena trampoline untuk dewasa, jadi semacam tempat workout.
    Tiketnya per 2 jam sekitar 150ribuan.
    Kalau anak-anak biasanya main trampoline di arena semacam Kidz**na.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ini prosentase pengunjung merata baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.
      Betul dibatasi waktu 2 jam, tapi entahlah, saya sampai lupa datang jam berapa, jadi pulangnya nunggu anak-anak kelelahan, hehe.

      Hapus
  7. Saya dengan anak balita kadang lebih senang membayar untuk sebuah pengalaman, karena pengalaman ini nanti yang melekat di hati mereka juga membawah mereka.

    Apalagi trampolin ini kan sama dengan olah raga, hehehe

    Salam
    Hanilacorner

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, memberi pengalaman sebanyak-banyaknya di masa kanak-kanak, seperti meng-install berbagai hal untuk hidup mereka selanjutnya.

      Salam juga

      Hapus
  8. Saya belom pernah main trampolin gitu, mba. Dan baru juga berapa biayanya, ternyata, ajegile, buset mahalnye ya :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.