15 Desember 2023

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Sebelum Menggunakan Obat Ereksi

Tags

Ericfil obat impoten


Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Sebelum Menggunakan Obat Ereksi



Mudahnya setiap orang mencari informasi di jagad internet, kadang membuat seseorang terburu-buru menyimpulkan penyakit yang mungkin sedang diderita.

Contohnya ketika seseorang membaca artikel mengenai tanda-tanda orang memiliki gangguan kecemasan atau kepribadian ganda, ia menyimpulkan dirinya mengidap gangguan mental tersebut hanya karena ada satu atau dua gejala yang mirip.

Atau ketika seseorang tanpa memeriksakan diri pada dokter, menganggap dirinya menderita gerd karena mengalami gejala yang serupa dengan penyakit ini.

Tanpa memeriksakan diri ke dokter, maka pengobatan tidak akan maksimal. Hati merasa was was karena informasi yang didapat hanya meraba-raba dan tidak lengkap.

Seperti pada kasus gangguan kesehatan lain, disfungsi ereksi juga tidak bisa dilakukan hanya dengan self diagnose. Perlu bantuan tenaga ahli kesehatan agar tidak salah penanganan.

Meski tanda dan gejala pada umumnya bisa dirasakan sendiri, tapi disfungsi ereksi memiliki banyak keterkaitan dengan gejala penyakit lain.


Disfungsi ereksi memang bisa jadi 'duri' dalam kehidupan seseorang, terutama dalam membangun hubungan rumah tangga. Beberapa hal yang mungkin terjadi jika seseorang mengalami gejala disfungsi ereksi, ialah:


1. Kehilangan rasa percaya diri


Hubungan dengan pasangan yang terganggu, membuat pria merasakan kepercayaan diri yang menurun. Ia merasa tidak dapat membahagiakan pasangan dengan maksimal terutama dalam hal hubungan intim.

Jika dibiarkan berlarut-larut, hilangnya kepercayaan diri dalam hubungan cinta, bisa merembet pada pekerjaan dan relasi pertemanan yang memburuk.

Itulah mengapa banyak yang mengambil jalan pintas meminum obat ereksi terbaik tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.


2. Tidak dapat menyalurkan kebutuhan biologi


Manusia memang diciptakan sebagai makhluk hidup yang memiliki kebutuhan biologis. Apabila seseorang memiliki gejala disfungsi ereksi, maka ia tidak dapat menyalurkan kebutuhan biologi. Jika kebutuhan tidak terpenuhi, bisa menimbulkan masalah baik mental ataupun fisik.


3. Mudah lelah, depresi, dan marah


Gairah seks erat kaitannya dengan hormon testosteron yang amat mempengaruhi emosi, termasuk rasa marah, lelah, dan depresi.

Menurunnya hormon testosteron juga mengakibatkan menurunnya gairah seks dan kemampuan ereksi. Jika gangguan ini berlarut-larut, maka emosi pun akan terganggu.


4. Curiga dan takut kehilangan


Perasaan curiga dan takut kehilangan pasangan juga merupakan rangkaian akibat dari disfungsi ereksi.

Banyak kasus perselingkuhan yang diawali dari ketidakmampuan dalam berhubungan intim. Hal ini membuat penderita gangguan ereksi memiliki perasaan curiga dan takut kehilangan pasangan.


Karena beberapa hal tersebut di atas, obat ereksi terbaik sekarang banyak dipilih untuk meningkatkan kemampuan seks pria. Namun, alangkah baiknya jika memeriksakan diri ke dokter dan berkonsultasi lebih dulu.


Faktor Penyebab Disfungsi Ereksi


Ketidakmampuan seks pada pria dipengaruhi banyak faktor, dan bukan penyakit yang berdiri sendiri. Beberapa penyakit ini bisa menjadi salah satu sebab pria mengalami gangguan kemampuan ereksi.


1. Diabetes


Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf yang mempengaruhi sensasi pada penis.

Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes yaitu gangguan aliran darah dan kadar hormon yang dapat berkontribusi pada impotensi.

Pada penderita diabetes, penggunaan obat ereksi terbaik perlu dikonsultasikan dengan dokter. Penyakit diabetes sendiri harus didiagnosa oleh dokter dengan serangkaian pemeriksaan intensif. Apabila disfungsi ereksi yang dialami oleh seseorang memang berhubungan dengan penyakit diabetes yang diderita, maka penanganan dan obat yang disarankan dokter bisa lebih tepat.


2. Penyakit Jantung


Kesehatan jantung juga amat mempengaruhi kemampuan seksual. Kurangnya kemampuan jantung memompa darah, dapat menyebabkan impotensi. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, pria tidak dapat mencapai ereksi.

Obat ereksi terbaik bagi penderita gangguan jantung juga perlu berkonsultasi dengan dokter. Hal ini karena dokter lebih mengetahui obat yang aman dan obat yang kontradiksi satu dengan yang lain.


3. Hipertensi


Pada penderita tekanan darah tinggi, tidak semua makanan dan obat dapat bebas dikonsumsi. Demikian pula dengan obat ereksi terbaik, penderita hipertensi perlu memeriksakan diri dan berkonsultasi penggunaannya.

Salah satu cara kerja obat ereksi yaitu meningkatkan tekanan darah agar dapat mencapai ereksi dengan maksimal. Maka, pada penderita hipertensi, orang dengan gangguan impotensi serta disfungsi ereksi harus berkonsultasi dengan dokter agar mendapat dosis yang aman.


4. Obesitas


Bukan rahasia lagi jika kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit. Salah satunya adalah menurunnya kemampuan ereksi.

Penderita obesitas perlu pula berkonsultasi dengan dokter jika mengonsumsi obat ereksi terbaik. Terutama sekali jika terdapat gangguan kesehatan lain seperti kolesterol tinggi, dll.


5. Depresi dan gangguan mental lain


Penderita depresi beresiko mengalami disfungsi ereksi. Dukungan dari pasangan dan orang terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis, akan membuatnya merasa lebih baik dan bersemangat untuk sembuh.

Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter apabila hendak menggunakan obat ereksi. Tidak perlu malu karena yang dicari adalah kesembuhan. Tenaga kesehatan akan meresepkan dosis paling tepat sesuai dengan hasil diagnosa.


Pada umumnya, obat kuat atau obat ereksi aman dikonsumsi untuk membantu meningkatkan kemampuan ereksi pada pria. Namun demikian, akan sangat bagus jika dalam menggunakannya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.


Bukan hanya bagi orang yang menderita penyakit lain, orang yang merasa sehat pun perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat dengan dosis yang paling tepat dan aman, karena disfungsi ereksi ini umumnya ada kaitan dengan gejala penyakit lain, baik penyakit mental ataupun fisik.


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keterkaitan obat ereksi dengan penyakit lain yang memerlukan konsultasi serta pemeriksan dokter, bisa baca artikel berisi kata ahli mengenai obat disfungsi ereksi yang bisa mencegah sakit jantung.


Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Selagi sehat, terapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari resiko penyakit. Jika ada gejala penyakit, periksakan ke dokter agar tidak salah mendiagnosa. Penanganan yang tepat diawali dari pemeriksaan yang tepat oleh dokter ahli.


Hidup sehat dan bahagia, hak kita semua.***


Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

4 komentar:

  1. Betul ini, kudu konsultasi ahli dulu ya, bahkan untuk semua obat, harus rasional ya dalam penggunaan obat, jangan cuma tergiur manfaatnya tapi ga liat kondisi tubuh, malah membahayakan.

    BalasHapus
  2. Gak hanya kepercayaan diri aja yang jadi pengaruh, bahkan bisa ke mental hingga depresi juga ya. Wah harus lekas ditangani agar bisa pulih dan normal kembali ya

    BalasHapus
  3. Ternyata, semua ada kaitannya yaa..
    Dan bisa jadi penurunan seksual ini juga dipicu dari keluhan-keluhan di atas. Jadi kudu bener-bener dicari tahu dulu akar permasalahannya apa, baru bisa memberikan resep obat yang sesuai dan tepat.

    BalasHapus
  4. Banyak banget obat kuat yang beredar di pasaran tapi belum BPOM, biasanya mereka berkedok jamu. Jadi emang penting banget konsul dulu sebelum minum obat, biar nggak sembarangan dan berakibat fatal.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.