05 April 2019

Mencicipi Zaitun, Buah Yang Disebut Dalam Al-Quran

Tags

Apa istimewanya buah Zaitun? Buah Zaitun adalah salah satu buah yang disebut dalam Al Quran, kitab suci ummat Islam. Semua yang disebutkan dalam Al Quran sudah pasti merupakan sesuatu yang istimewa.

Saya beruntung berkesempatan pernah mencicipi buah Zaitun. Saya mendapatkannya secara cuma-cuma alias hadiah oleh-oleh dari saudara yang datang dari Jerman.
kemasan asinan buah zaitun

penampakan bagian belakang berisi informasi nilai gizi

Buah Dalam Al Quran

Bagi yang muslim, surah pendek ini sangat familiar karena pendek dan mudah dihafalkan.
Wattiini wazzaituun (1) Demi (buah) Tin dan (buah) zaitun (1)
Wathuurisiiniin (2) Dan demi bukit Sinai (2)

Kutipan dalam catatan kaki, disebutkan bahwa Yang dimaksud dengan “Tin” oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh as, yaitu Damaskus yang banyak tumbuh pohon Tin, dan “Zaitun” ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh pohon Zaitun.
Bukit Sinai yaitu tempat Nabi Musa as menerima wahyu dari Tuhan.

Demikian kutipan ayat dari Surat ke-95 AT-TIIN ( Buah Tin) dan terjemahnya dalam Al Quran Dan Terjemahnya cetakan MUJAMMA’ AL MALIK FAHD LI THIBA’AT AL MUSH-SHAF, Saudi Arabia, 1971.

Tentang Zaitun

Nah, saya kepo dong, dengan buah satu ini. Dari Wikipedia saya dapatkan data yang lumayan lengkap tentang jati diri Si Zaitun ini.
Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sudah diawetkan sebagai penyegar.
Buah zaitun yang sudah tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun. 

Fakta Tentang Pohon Zaitun

  1. Pohon Zaitun merupakan tanaman perdu yang mulai berbuah saat berumur lima tahun dan usianya dapat mencapai ribuan menjadi pohon besar
  2. Pohon Zaitun berumur ribuan tahun pernah ditemukan di Palestina yang bertahan hidup hingga 2000 tahun.
  3. Pohon Zaitun tumbuh di Negara-negara beriklim panas sampai sedang. Seperti Asia, Afrika, dan Laut Tengah. Beberapa varietas tumbuh di sekitar Pisciotta, Campania, dan wilayah selatan Italia.
  4. Tumbuhan ini masih kerabatnya melati (Jasminum sambac).
  5. Tangkai Zaitun berdaun sering dipakai sebagai lambing perdamaian dan menjadi kebudayaan Barat.
  6. Selain bisa dimakan, buah Zaitun juga dibuat minyak (Olive oil)
  7. Buah Zaitun muda berwarna hijau, sedangkan buah zaitun tua berwarna hitam.

Manfaat Minyak Zaitun (Olive oil)

  • Minyak ini dapat digunakan sebagai bumbu salad
  • Banyak digunakan untuk bahan kosmetik
  • Menjaga kelembaban dan kekencangan kulit
  • Membuat kulit awet muda
  • Minyak Zaitun banyak dianjurkan para ahli gizi untuk memasak karena lebih sehat.

Rasa Buah Zaitun

Seperti apa rasa buah zaitun? Saya mendapatkan buah ini dalam keadaan sudah tak berbiji dan diawetkan berupa asinan. Asin yang asiiiin sekali kalau saya boleh katakan.

Nah, Zaitun itu sendiri setelah saya coba rasanya sangat asam. Jika ingin mencari persamaan buah local yang pernah saya makan sebelumnya, mirip asamnya belimbing wuluh. Enak!

Nah, mungkin, nih, ya, mungkin, kalau buah ini melimpah ruah di Indonesia seperti belimbing wuluh, mungkin buah zaitun akan dibuat manisan seperti manisan ciremai. Rasa asamnya bakal nampol kalau dipadukan dengan rasa manis gula.

Bagaimana Cara Makan Buah Zaitun?

Nah, itu dia yang saya tak tahu. Saya suka rasa asamnya. Tapi karena lidah saya juga lebih familiar dengan buah-buahan Indonesia, saya lebih suka jika tersedia dalam pilihan rasa manis. Ada tidak ya? Hehe ….
kalau saya makannya begini saja, langsung lep!

Di Eropa sendiri, buah zaitun disajikan dalam berbagai cara. Mereka memasukkan buah zaitun ke dalam keluarga sayur-sayuran (analoginya seperti buah tomat) yang disajikan dengan bumbu dan aneka bahan makanan lain. 

Banyak yang memasukkan buah zaitun ke dalam salad dengan saos mayonese yang dibuat sendiri dari campuran tepung, air, Senf (padanan Bahasa Indonesianya apa ya?), dan bawang putih.

Berikut gambar saya dapatkan dari goloso.de yang mungkin nanti bisa saya coba.

zaitun dijadikan makanan pembuka (antipasti) ala Mediterania (laut tengah) sebelum hidangan utama

zaitun bisa dijadikan 'lauk' yang dimakan bersama daging

yang paling umum, dimakan langsung setelah dibumbui lebih dulu

Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

2 komentar:

  1. Saya pernah nyicip zaitun waktu umroh dulu. Awalnya nyobain kayak berasa aneh gitu karena belum terbiasa hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Umumnya, lidah orang Indonesia lebih siap menerima rasa manis ketimbang rasa lain yang asing, termasuk asamnya buah zaitun. Lama-lama dirasa enak juga ternyata.

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.