01 Januari 2020

Borong Buku di GOR Kridanggo, Let's Go!

Tags

bazar buku murah pemalang

Salah satu hobi saya sejak kecil selain menulis adalah membaca. Dulu, demi memuaskan hobi membaca, saya rajin meminjam buku di Taman Baca. Ada Taman Baca SAM yang berada cukup dekat dengan rumah kos tempat saya tinggal. Jatah bulanan yang hanya pas-pasan untuk makan sehari-hari, membuat saya tak bisa membeli buku bacaan. Jadilah saya pengunjung setia taman baca selama kos di Pemalang.

Sampai sekarang saya tetap hobi membaca dan menulis. Meski ada anggaran khusus untuk membeli buku setiap bulan, saya masih harus putar otak agar cukup membeli buku untuk seluruh keluarga. Salah satunya adalah dengan mencari buku di bazar atau pameran buku.

Saya selalu menyempatkan diri berkunjung ke pameran buku yang diadakan di kota Pekalongan dan Pemalang. Kota lainnya seperti Tegal dan Purbalingga, sering juga mengadakan bazar buku, tetapi karena kurang informasi saya sering terlewat dan tak bisa berburu buku di sana.

Bazar Buku Pemalang kali ini diadakan tanggal 27 Desember 2019 sampai dengan 5 Januari 2020. Waaah, satu tahun dong ya. Lama sekali. Hehe....

Saya sudah berkunjung ke sana pada hari kedua, tepatnya Sabtu tanggal 28 Desember sekalian malam mingguan bersama Mas Jo. Bazar Buku Pemalang ini bertempat di GOR Kridanggo, alun-alun Pemalang, tak jauh dari Perpustakaan Daerah Kabupaten Pemalang.

Dilihat dari penataan lokasi, bazar buku kali ini terlihat lebih tertata. Tahun sebelumnya, pameran buku Pemalang yang diadakan di tempat yang sama, terkesan 'berantakan', tidak rapi. Saya mencoba membandingkan apa yang membuatnya terkesan berbeda, padahal lokasinya sama.

Dari gerbang pintu masuk area bazar, deretan stan kuliner dan jajanan berjajar rapi di kanan kiri jalan masuk. Dulu, stan jajanan seperti ini tidak berjejer berdekatan, melainkan agak terpencar-pencar dan berjauhan. Tidak ada jalan masuk melainkan langsung menuju pintu GOR. Ini salah satu yang membuat saya pangling dan merasa berbeda.
bazar buku murah pemalang
suasana bazar buku Pemalang

Masuk ke dalam GOR, di sebelah kiri terdapat panggung untuk lomba-lomba. Dulu, panggung tempat diadakan lomba berada di luar GOR dengan tambahan tenda dan kursi-kursi. Kali ini tempat yang dulu berisi panggung sudah berganti fungsi menjadi area parkir.

Di dalam GOR penataan stan pun terlihat rapi. Saya dan suami mulai sibuk mencari-cari buku yang menarik. Saya menuju stan paling kiri. Setelah lama memilih, akhirnya saya membeli beberapa buku resep masakan serta craft untuk Si Sulung yang hobi masak dan membuat kerajinan tangan. Yang simpel-simpel saja, resep membuat kue dengan rice cooker dan kerajinan aneka souvenir dari sabun. Buku-buku itu terbitan GPU dari grup Gramedia. Stan ini menyediakan buku original. Banyak buku-buku bagus yang dijual. Sebagian besar terbitan penerbit-penerbit mayor yang sudah tak asing lagi.
bazar buku murah berbagai penerbit
segini banyak, buku karya saya mana?

Di stan yang lain saya membeli buku sains untuk Si Bungsu. Saya mencari-cari buku robotik sederhana untuk anak-anak kesukaannya, tapi tak berhasil menemukan walau semua stan buku saya jelajahi.

Oh ya, stan buku di Bazar Buku Pemalang ini diisi oleh toko-toko buku yang sebagian besar berasal dari Yogya. Ada juga stan dari Penerbit Diva Press. Novel-novel dan buku-buku nonfiksi terbitan Diva Press keluaran terbaru yang masih kinyis-kinyis hingga terbitan lama yang diobral, ada di sini.

Ada satu buku yang ingin sekali saya beli, yaitu biografi Andy F Noya seharga Rp 80.000,-. Sayang, budget buku sudah habis untuk membeli buku anak-anak. Jadi saya hanya membeli random sebuah buku obral sedangkan Mas Jo membeli dua buku yang ia inginkan. Tak apalah, anak-anak sudah tentu jadi prioritas kami. Saya masih bisa membaca buku-buku bagus dengan meminjam dari Ipusnas yang saya unduh di gawai.

Di bagian dalam GOR Kridanggo tempat bazar ini diadakan, banyak pula stan produk-produk fashion seperti sepatu, tas, dompet, baju muslim, batik, dan juga kerudung.  Di sisi yang lain terdapat juga stan produk alat penyaring air. Ada beberapa stan yang menyediakan obat-obatan herbal pula selain buku-buku agama.

Saya mencari-cari stan puzzle IQ Pak Eko yang saya temui di pameran buku Pekalongan beberapa bulan lalu. Biasanya Pak Eko membuka stan di bazar dan pameran buku di kota-kota lain. Namun, tampaknya beliau tidak membuka stan di bazar buku Pemalang kali ini. Mungkin ada bazar buku di kota lain yang lebih dekat dengan rumah beliau yang kebetulan tanggalnya bertabrakan.

Saya menemukan stan yang berisi produk-produk kerajinan tangan. Stan ini rupanya milik kelompok di bawah naungan Dinas pariwisata. Isinya lucu-lucu dan unik. Ada tas dan dompet rajut, sepatu rajut, bandana, bross dan gantungan kunci, kerajinan dari kain flanel, hingga hantaran dan mahar pernikahan dengan seni melipat kertas. Stan ini ramai dikunjungi anak-anak, para remaja, hingga emak-emak. Saya pun membeli bross dan kerajinan kain flanel. Menurut mbak yang jaga stan, kelompok pembuat craft ini sudah memiliki showroom di Gandulan Culinary Center (GCC) depan RS. Siaga Medika, Gandulan, Pemalang. Jika kalian ingin memesan souvenir atau hantaran mahar, bisa langsung ke showroom saja ya.

aneka craft di bazar buku pemalang
aneka hasil craft, ada sepatu bayik rajut, ucul bat kan?

Puas menjelajah, saya dan Mas Jo sudah hendak pulang ketika ternyata kami bertemu teman lama, Mas Takim yang datang bersama anak-anak dan istrinya. Kami mengobrol sejenak karena sudah lama tak bertemu. Terakhir bertemu saat masih kuliah dan aktif di Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang (IMPP) kala itu. Wah, kira-kira lima belas tahun yang lalu. Senang sekali bisa bertemu teman lama di tempat ini.

Selesai mengobrol kami berpisah untuk melanjutkan kegiatan masing-masing. Keluar GOR saya melihat-lihat stan kuliner. Ada banyak makanan lezat menggoda. Karena tak lapar, saya dan Mas Jo tak berniat membeli apapun. Sampai kemudian saya tertarik mencoba es krempul di sebelah stan kebab.

Es Krempul ini tidak tampak seperti es buah meski ada buahnya. Saat saya tanya, kata mas yang jaga itu adalah infus water. Memang ada irisan lemon, serutan timun muda, dan juga biji selasih. Tapi agaknya air yang digunakan adalah air putih fresh, sedangkan infus water yang saya tahu harus didiamkan selama empat jam lebih dulu. Lagipula es ini manis dengan tambahan gula yang ternyata sudah dicampurkan ke dalam airnya. Infus water yang saya tahu tidak ada tambahan gula. Kesimpulannya, sebut saja minuman ini es buah. Soal rasa, enak! Seperti es pada umumnya, segar. Ada aroma dan rasa jeruk nipis yang berpadu harmonis dengan manisnya air gula. Harganya sepuluh ribu rupiah saja.

aneka kuliner di bazar buku pemalang
es krempul ini enak segar, ada di deret stan jajanan di bagian depan pintu masuk

Setelah menghabiskan es buah, saya dan suami memutuskan segera pulang agar tak kemalaman di jalan. Fyi, jarak lokasi bazar buku ini dari kampung saya hampir dua jam lho! Tapi saya rela jauh-jauh datang kemari demi buku. Kalau di dekat tempat tinggal kalian, adakah juga bazar buku seperti ini? Share di kolom komentar ya? ***

jadwal bazar buku pemalang
jadwal lomba di bazar buku pemalang

Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

28 komentar:

  1. wah seru banget, pasti banyak buku yang berkualitas dengan harga terjangkau ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak.
      Bukunya ori dan bagus-bagus, harganya bervariasi juga sih ada yg murah, obral, sampai yang premium.

      Hapus
  2. Yeayyy, seruuu ya kalo borong bukuuu kayak gini
    Lebih baik duit dialokasikan untuk "nutrisi otak" yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak.
      Alokasikan dana khusus beli buku terutama untuk anak-anak.
      Biar mereka tak kebanyakan main gadget :)

      Hapus
  3. Kalau ada bazaar buku apalagi murah emang seru bisa nambah banyak pilihan bacaan dirumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, banyak pilihan.
      Ada yang murah, ada juga yang premium dan fresh baru terbit

      Hapus
  4. Pulang dari berburu harta keilmuan yaitu buku, lanjut dengan memburu santapan nikmat ya kak. Sekali merengkuh dayung 2 3 pulau terlampaui

    BalasHapus
  5. Senengnya ada bazar buku seperti ini, Mbak. Yang suka baca kayak ketemu surga dunia. Haha. Saya dulu juga seringnya pinjam di perpus pesantren atau minjem antre buku temen-temen. Karena uang sakunya nggak cukup buat beli buku. Sisa jajan malah buat beli LKS bantu ortu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah,keren mba Muyas. Hemat dan bisa memberdayakan uang saku untuk membeli LKS

      Hapus
  6. Wah... kampung halaman suami nih... sayangnya kami cuma pulang setahun sekali pas lebaran :(. Padahal seru juga ya kalau bisa datang ke bazar buku begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kah mbak?
      Dulu kami perantau juga. Tapi sekarang menetap di kampung halaman menemani orang tua.

      Hapus
  7. Krempul itu apa? Nama buah? Saya baru tau nama minuman ini. Kelihatan segar, ya. Apalagi untuk diminum siang hari :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin sekedar nama saja, atau ada artinya tapi saya juga kurang tahu.

      Hapus
  8. Es krempulnya nampak nikmat banget
    Hihihi
    Gagal fokus deh
    Di Bandung ada Braga Land Mark yang secara periodic menggelar Bursa Buku murah. Juga Gramedia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segar Ambu. Ada jeruk nulisnya
      Wah, nudah-mudahan berkesempatan ke bazar Braga Land Mark dan Gramedia juga.

      Hapus
  9. Wah, sudah selesai, dong, ya, kalau hanya sampai tanggal 5 saja. Tapi bagaimana pun, bazaar buku sudah menjadi agenda wajib di kota-kota. Itu tandanya sudah ada geliat literasi yang baik.

    Saya jadi ingiin coba bikin es krempulnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Awal Januari kemarin.

      Ayok bikin sendiri bisa nih, jeruk nipis, diiris, timun muda diserut bagian biji dan dagingnya, trus ada biji selasihnya.

      Hapus
  10. Paling suka bazar buku, bisa kalap akutuuu
    Lumayan juga ya, Mbak. Ada pameran craft juga...seger pula setelahnya ada es krempul . Mantaaap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Malam mingguannya jadi ada sesuatu yang didapat.

      Hapus
  11. Mupenggg banget deh saya!
    Anak saya bakalan hepi banget kalau diajak ke sini, langsung borong dah.
    Di Surabaya juga sering ada bazar buku murah gitu, sayangnya saya selalu kelewatan hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Surabaya di mana tempatnya mbak Ray?

      Hapus
  12. Senangnya bisa datang ke bazar buku seperti ini dan bisa borong buku dengan harga yang lebih terjangkau. Btw keren nih mbaknya rela menempuh perjalanan 2 jam untuk datang ke bazar buku. Ya selagi ada bazar memang bagusnya kita jangan sampai terlewat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tempat tinggal saya emang lumayan jauh dari kota. Tapi kalau belanja pasti ke tempat yang jauh-jauh gini jadi sudah terbiasa.

      Hapus
  13. Jadi inget taman bacaan waktu jaman SMP, namanya ZAP. Dan itu kalau minjem tetep harus bayar. Ke Dispusipda gratis, tapi tetep harus sediain anggaran untuk onkos angkot. Wkwkwk. Nah kalau ke bazar buku harus sering2 baca istighfar, kalau nggak bisa gawat beli banyak buku tanpa peduli anggaran. Langsung histeris kalau ada bazar buku saya tuh. Hahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbaaak... bisa khilaf, jebol isi dompet.

      Hapus
  14. Aku juga dulu seneng banget ke pameran buku, kadang bisa bikin kalap liat buku dengan harga minimalis. Gramedia pun sering mengadakan di bazar tapi sepengatahuan saya masih seputar kota besar kaya Jakarta dan surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya mbak. Kalau gramedia hanya di kota besar saja. Tapi untungnya di bazar buku ini juga banyak buku-buku terbitan gramedia.

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.