07 September 2022

Cari Inspirasi di Pemalang Wedding Expo 2022, Mampir Ngopi di Coffe Mentek Lembah Gemantung

Tags



Hari masih cukup sore ketika itu. Saya dan suami beserta Si Bungsu yang lengket dengan ibunya ke manapun pergi, mampir ke Coffee Mentek Lembah Gemantung sepulang dari Pemalang.


Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali jalan ke kota, dua tempat dan acara disambangi. Kira-kira seperti itu pepatahnya.


Kami pergi ke Pemalang pagi hari untuk mengunjungi gelaran Wedding Expo 2022 di Gedung Serba Guna. Selain ingin melihat perkembangan terbaru dan mencari inspirasi untuk dekorasi dan make up wedding untuk bisnis wedding organizer kami di bawah bendera Rumah Tsabita, saya juga ingin melihat demo make up dari Ketua HARPI Cabang Pemalang, Ibu Hj. Ratna Najwa.


Abadikan Momen Melalui Tulisan 


Mengaku sebagai seorang penulis blog, ternyata memaksa saya merekam berbagai momen dalam otak untuk kemudian saya tulis jika ada waktu senggang. Beberapa hal penting saya tulis di ponsel agar tidak lupa. Sisanya saya ingat-ingat dari foto yang tersimpan di galeri hp.


Hari itu adalah hari terakhir wedding expo. Jadi apa yang kami lihat hari itupun ingin saya tulis di blog.


Menulis di blog buat saya banyak sekali manfaat. Selain mengikat ingatan, menulis juga merupakan cara healing yang murah meriah. Ide mengalir begitu saja begitu melalui tulisan. Suatu saat ingin mengingat momen, tinggal buka blog deh!


Pantas saja banyak orang yang rajin sekali menulis di blog pribadinya. Topiknya beragam, mulai dari travelling, kecantikan, bisnis, kesehatan, dan lain sebagainya.


Melihat teman-teman blogger begitu bersemangat dalam menulis, membuat saya pun ikut terbawa semangatnya. Padahal, pekerjaan offline saja sudah cukup menyita waktu di luar tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga.


Tapi memang, ada kesenangan tersendiri saat menulis. Bisa menyampaikan secara lengkap apa yang ada di kepala dan apa yang dirasa dalam hati, membuat pikiran fresh kembali setelah seharian berlelah-lelah dalam aktifitas rutin.


Pemalang Wedding Expo 2022
Bu hj. Ratna memberikan demo make up
TRP Solo Putri (kiri)
Antusiasme pengunjung Expo (kanan)


Pemalang Wedding Expo 2022


Pemalang Wedding Expo 2022 ini diselenggarakan oleh GWS event organizer yang bertujuan mempertemukan para pelaku industri wedding organizer dengan calon klien. Acara berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 17 - 19 Agustus 2022.


Dalam expo kali ini WO yang mengikutinya menawarkan promo menarik paket wedding yang bisa dipilih oleh calon klien.


Expo kali ini Rumah Tsabita belum ikut berpartisipasi menjadi peserta karena kurangnya informasi dan waktu yang terbatas dalam persiapan. Semoga tahun depan kami bisa jadi bagian dari perhelatan wedding organizer papan atas Kabupaten Pemalang ini.


Saat saya dan suami masuk ke dalam gedung serba guna Pemalang yang menjadi lokasi Pemalang Wedding Expo 2022, mata kami sudah dimanjakan dengan aneka dekorasi cantik masing-masing booth WO yang ada di sana. Temanya beragam, mulai dari tema rustik, modern, minimalis, tradisional, dll, yang kesemuanya terlihat menarik dengan daya tariknya masing-masing. Pastinya dekorasi udah dipersiapkan sedemikian rupa oleh tim dekor profesional agar menarik minat calon klien sebanyak-banyaknya.


Siang itu kami langsung menuju area depan panggung karena demo make up oleh Ibu Hj. Ratna akan segera dimulai.


Saya mengikuti demo make up tata rias pengantin solo putri yang disajikan Bu Hj. Ratna dengan khusuk, meski di tengah acara Bayi G yang ikut dengan kami agak rewel dan kami harus pergi mencari tempat sepi untuk memberi waktu Bayi G menyusu.


Setelah Bayi G cukup kenyang dan kembali tenang,  kami kembali ke depan panggung dan menyimak demo make up tepat ketika Bu Hj. Ratna memberikan arahan cara pembuatan paes solo putri.


Meski sudah kursus, sudah sering membuat para solo untuk klien Rumah Tsabita, toh menyimak ilmu dari senior buat saya selalu menyenangkan. Tetap ada ilmu yang bisa digali ulang.


Selesai acara demo make up, kami lanjut berkeliling booth untuk mencari inspirasi dari make up dan dekorasi yang disajikan tiap-tiap booth. Semua menarik dan cantik. Ada pula WO yang menyediakan door prize dengan hadiah beragam untuk pengunjung booth. Hadiahnya mulai dari kipas angin, dispenser, televisi, mesin cuci, sampai sepeda motor.


Kami segera pulang setelah cukup puas melihat-lihat agar tak kemalaman di jalan. Kasihan Bayi G kalau terlalu malam dalam perjalanan jauh dengan roda dua.


Coffee Mentek Lembah Gemantung


Dalam perjalanan pulang dari mengunjungi Wedding Expo, saya dan suami beserta Bayi G beberapa kali berhenti sekedar beristirahat dan memberi waktu pada Bayi G bermain sejenak. Kadang di masjid, pom bensin, kadang di mini market yang kami lewati.


Beruntung hari itu cuaca cerah sampai sore hari. Kami berhenti untuk ke sekian kalinya di kafe yang belum lama ini baru dibuka, Coffee Mentek Lembah Gemantung.


Kafe ini terletak sekitar 30 menit perjalanan dari rumah saya, tepatnya di area bumi perkemahan Mentek, Wisnu, Watukumpul.


Masih dalam tahap pembangunan, kafe ini sudah cukup dikenal di kalangan anak muda. View dari atas bukit pinus, menjadi nilai jual bagi kafe dengan konsep outdoor ini.


Kafe ini berada di kawasan hutan dan pohon-pohon pinus milik perhutani. Jadi, meski siang terik, pengunjung tidak akan kepanasan karena terlindung dedaunan.


Coffee latte di coffee mentek
Latte yang saya pesan, roti bakar,
dan pisang panggang coklat


Cobain Latte Ala Coffee Mentek Lembah Gemantung 


Saya memesan kopi latte panas untuk teman duduk seraya menikmati sore yang indah itu. Suami memesan kopi Lembah Gemantung, yang belakangan saya baru tahu ternyata itu kopi primer tanpa gula. Untuk snack-nya saya memesan roti bakar dan pisang panggang rasa coklat, tanpa taburan mayo maupun keju, karena saya kurang menyukai dua toping tersebut.


Angin semilir, diiringi life musik, membuat suasana terasa damai. Bayi G ikut menikmati sajian roti dan pisang dengan lahap, mungkin karena sesiangan tadi belum makan cemilan.


Beberapa pasang kekasih tampak duduk santai sambil berfoto di sekitar kami. Ada juga satu gerombolan kecil yang nampaknya satu keluarga, duduk di sudut lain kafe ini. Semua asyik menikmati kebersamaan dengan orang tercinta.


Kami bertemu dengan salah satu teman perias yang sedang melakukan sesi foto prewedding di bagian lain kafe yang luasnya seluas hutan pinus. Setelah mengobrol sejenak dengan fotografer dan juga teman kami tersebut, saya dan suami memutuskan pulang karena hari hampir gelap.


Coffee mentek


Si Sulung Iri


Kami sampai di rumah sekitar jam 5 sore. Si Sulung yang sejak siang saling berkirim pesan WA dengan kami, merasa iri dengan foto-foto yang kami kirimkan.


Si Sulung mengira hanya dia yang tidak diajak jalan-jalan, padahal kami memang hanya pergi bertiga. Lain waktu kami akan rencanakan liburan bersama atau jalan-jalan dengan Si Sulung dan Si Bujang jika tiba waktu libur sekolah.



Turun Gunung 


Kami sekeluarga memang sering pergi bersama, turun gunung istilahnya. Karena kami tinggal di pelosok desa, maka jika ada event yang meriah di kota, seperti festival, pengajian akbar, atau acara-acara besar lain, kami gunakan kesempatan itu untuk turun gunung.


Event seperti Wedding Expo kemarin, atau Hari Jadi Kabupaten yang biasanya diselenggarakan meriah, akan kami datangi untuk menambah pengalaman dan juga hiburan.


Penyelenggaraan Hari Jadi kota atau kabupaten,  biasanya banyak menampilkan ragam wisata dan daya tarik kota tersebut. Seperti Hari Jadi Kota Balikpapan Ke-124 dengan sejuta pesona wisata yang ditulis Travel bloger Balikpapan ini. Acara seperti ini sangat menarik buat saya sekeluarga. Apalagi yang sarat makna dan kental dengan budaya.


Tempat tinggal kami yang berada di perbatasan antara Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Tegal, dan Purbalingga, memungkinkan kami untuk menghadiri event-event menarik dari masing-masing kota tersebut. Festival Batik Pekalongan, contohnya, yang diadakan tiap bulan Oktober setiap tahun, sudah kami rencanakan juga untuk mengunjunginya bulan depan. Selain itu banyak juga acara lain yang tak kalah menarik. Saya pun ingin menulisnya nanti di blog, biar kemenangannya abadi, seperti penulis Balikpapan yang selalu menuliskan semua kegiatannya.


Nah, itu dia tulisan singkat perjalanan kami ke Pemalang Expo beberapa waktu lalu. Semoga inspirasi dan semangat tidak berhenti di tulisan ini, tapi juga diwujudkan dalam kinerja kami dalam membangun bisnis Rumah Tsabita. ***

Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

1 komentar:

  1. Klo kopi yang ada toping motif kayak di atas mba, saya segen minum. Kepikiran yang susah payah bikin topingnya hehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.