14 Agustus 2022

Sepuluh Hari yang Berkesan dalam Haul Mbah Among Rogojati 

Tags

Haul Mbah Among Rogojati


Sepuluh Hari yang Berkesan dalam Haul Mbah Among Rogojati 


Malam belum larut benar, tapi badan terasa pegal dan ingin segera diistirahatkan. Sayup-sayup dari kejauhan, sudah mulai ramai terdengar dari pengeras suara alunan lagu islami dan musik gambus mengawali acara pengajian umum dan penutupan peringatan Haul Mbah Among Rogojati di Desa Cikadu. 


Hari ini memang melelahkan, tapi sangat menyenangkan dan spesial. Hari Selasa, 9 Agustus 2022 ini menjadi puncak acara Haul yang sudah berlangsung sejak tanggal 31 Juli lalu.


Haul Mbah Among Rogojati sudah rutin diadakan setiap bulan Muharram secara turun temurun sejak dahulu kala di Desa Cikadu. Setiap tahun pada malam 10 Muharram diadakan tahlil di makam Mbah Among Rogojati. Sejak enam tahun terakhir, Haul Mbah Among Rogojati diselenggarakan oleh pemerintah desa secara besar-besaran. 


Tahun lalu Haul Mbah Among diadakan secara sederhana karena adanya pandemi. Tahun ini, seiring berlalunya pandemi corona, maka Haul diadakan secara meriah seperti sebelumnya.


Mengenai siapa sosok Mbah Among Rogojati pernah saya ulas pada blog post berjudul Meriahnya Makan Kupat Bersama dalam Acara Haul Mbah Among Rogojati. 



Rangkaian Acara Haul Mbah Among Rogojati 2022


Acara Haul diadakan selama 10 hari yaitu sejak 1 Muharram ditambah puncak acara pada tanggal 11 Muharram. 


Tahun 2022 ini, Haul Mbah Among bertepatan tanggal 31 Juli sampai 9 Agustus 2022. Dibuka oleh Kepala Desa Cikadu H. Rukun Abdurrohman pada Hari Ahad 31 Juli, acara dimeriahkan dengan penampilan gambus modern sejak jam 1 siang sampai jam 10 malam. 


Acara-acara lain yang diadakan selama 10 hari tersebut, adalah:

  1. Pasar Haul setiap hari mulai dari jam 3 sore sampai jam 11 malam di Bumi Waton Merak, Cikadu.
  2. Tahlil setiap selesai shalat wajib, sehari lima kali selama sepuluh hari pertama bulan Muharram, oleh rombongan tahlil baik Fatayat, Muslimat, Ansor, NU, dll, di wilayah Anak Cabang Watukumpul II, secara bergiliran.
  3. Pencucian Pusaka dan Kirab Klambu Makam Mbah Among Rogojati.
  4. Lomba rebana yang diikuti oleh kelompok rebana anak hingga dewasa, baik putra maupun putri se-wilayah anak cabang Watukumpul II.
  5. Lomba adzan, hapalan surat pendek Al-Quran yang diikuti oleh santri Madrasah dan TPQ se-wilayah anak cabang Watukumpul II. 
  6. Pawai gunungan kupat pada puncak acara 11 Muharram dengan peserta semua RT yang ada di Desa Cikadu.
  7. Pengajian Umum pada malam terakhir sekaligus penutupan dengan menghadirkan pembicara K.H. Abbas dari Cirebon.


Bupati Pemalang
Bupati Pemalang menghadiri Jamran dan Haul Mbah Among Rogojati 



Pawai Gunungan Kupat dan Jamran 


Kemeriahan Haul Mbah Among Rogojati kali ini makin bertambah karena adanya Jambore Ranting yang bertempat di Bumi Waton Merak yang juga menjadi lokasi pasar haul.


Jambore Ranting di Desa Cikadu ini dihadiri oleh Bupati Pemalang Bapak Mukti Agung Wibowo yang sekaligus juga membuka acara puncak pawai gunungan kupat dan kirab klambu dan pusaka Mbah Among Rogojati.

 

Warga Desa Cikadu, tua-muda, laki-laki-perempuan, besar-kecil, tumpah ruah ke jalan raya mengikuti rangkaian pawai, pencucian pusaka, kirab klambu, dan diakhiri dengan ramai-ramai berebut gunungan kupat. 


Acara yang sudah rutin diadakan setiap tahun ini, menarik perhatian publik terutama di wilayah Pemalang bagian selatan. Banyak pengunjung dari luar Desa Cikadu yang sengaja datang menyaksikan kemeriahannya.


Beberapa rekan media elektronik dan media online pun banyak yang meliput puncak acara Haul Mbah Among Rogojati ini. Di antaranya dari Jateng TV dan TVRI Semarang yang meliput jalannya acara sejak persiapan hingga selesai acara.


Tak ketinggalan pula para Youtuber yang menyiarkannya secara langsung selama acara. Bagi warga Cikadu yang ingin menyaksikannya tapi berada di perantauan, tetap bisa menyimaknya melalui streaming Youtube.


Acara budaya memang menarik untuk diulas. Sarat makna dan doa-doa yang ditujukan pada Tuhan Yang Maha Esa. Acara budaya perlu dilestarikan agar tak lekang oleh waktu. Seperti acara tedhak siten atau turun tanah yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya. Karena menarik ini pula yang membuat orang menjadi penasaran ingin melihat. Jika tak memungkinkan melihat langsung, ada yang rela untuk mengadakan live Instagram agar bisa ditonton acara tedhak siten secara online. Menarik juga kan.


Kemah jambore ranting


Pasar Haul Mbah Among Rogojati
Pasar Haul selama 10 hari 


Simpul Masyarakat


Acara Haul ini menjadi simpul dan titik temu bertemunya antara agama, budaya, hiburan, dan peningkatan ekonomi kemasyarakatan. 


Jika hanya mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk mengadakan pengajian umum dan mengundang pembicara kondang dan ternama selama satu malam, tentu amat mudah dan sangat mampu bagi warga Cikadu. Namun, kekompakan warga dalam bergotong royong dalam acara Haul ini, mampu memberikan dampak lebih besar daripada itu. 


Simpul tersebut dapat saya rangkum, antara lain:

  • Haul ini memutar roda perekonomian masyarakat selama sepuluh hari.
  • Memberikan kesejukan rohani dalam setiap tahlil lima kali sehari selama sepuluh hari. 
  • Bergotong royong membuat gunungan kupat di lingkungan RT masing-masing, merupakan cermin kehidupan masyarakat harmonis khas pedesaan yang perlu dirawat.
  • Memberikan hiburan dengan adanya pasar haul yang ramai yang selama dua tahun terakhir ini dilarang.
  • Merawat budaya dan tradisi turun temurun dalam mendoakan wali di tengah arus modernisasi dan gaya hidup.



Kupat haul
Memasak bersama membuat gunungan kupat 



Kebersamaan Warga


Salah satu bagian yang ditunggu warga setiap acara Haul adalah acara masak bersama dalam mempersiapkan gunungan kupat. Setiap RT akan membuat "dapur umum" yang menjadi base camp dan pusat pembuatan kupat-kupat yang dibuat sebagai gunungan.


Kupat yang dimaksud adalah ketupat yang biasa dibuat ketika berlebaran di hari raya Idulfitri. Masyarakat pada umumnya mengenal kupat dengan nama ketupat yang sering disandingkan dengan opor ayam.


Cara membuatnya pun sama persis dengan ketupat lebaran yaitu daun janur yang dibentuk anyaman segi empat atau jajar genjang, lalu diisi dengan beras dan direbus hingga matang.


Yang beda adalah jumlah kupat. Banyaknya kupat yang dibuat, membuat dapur umum mengebul tiada henti satu hari satu malam untuk merebus kupat dan memasak lauk pendamping.


Selain membuat kupat untuk gunungan yang akan dibawa pawai, masing-masing RT diminta untuk mengirimkan 200 kupat yang dikumpulkan di bale desa paling lambat malam hari sebelum pawai keesokan harinya. Kupat-kupat itu akan dibuat menjadi gunungan raksasa yang diletakkan di depan bale desa.


Gunungan Kupat raksasa
Gunungan Kupat raksasa di depan bale desa 


Dari kebersamaan dalam mempersiapkan gunungan kupat ini, membuat saya mengetahui beberapa hal yang cukup baru dalam hal masak-memasak. Yaitu:



Tips Agar Kupat Awet


Kupat-kupat akan mulai dibuat satu hari sebelum acara pawai, bahkan ada yang membuatnya dua hari sebelumnya. Agak tricky karena jumlahnya yang banyak, harus bertahap membuatnya agar bisa selesai tepat waktu tapi juga awet. 


Agar tahan lama dan tidak cepat basi, kupat yang sudah matang direbus, dicuci agar kulit janur bersih, lalu digantung diangin-anginkan. Setelah cukup kering, kupat dikukus kembali sampai benar-benar tanak. Cara ini ampuh dan terbukti membuat kupat awet sampai waktunya disantap bersama usai pawai.


Tips Agar Sayur Nangka Awet


Menu teman makan kupat yang paling meanstream adalah sayur nangka. Entah bagaimana sayur nangka menjadi lebih enak jika dihangatkan. Karena sayur nangka yang dibuat juga banyak sekali, maka untuk membuatnya pun harus bertahap. 


Sayur ini menggunakan santan yang bisa membuatnya mudah basi atau berubah asam jika tidak dihangatkan.


Cara agar sayur nangka awet terletak pada proses memasaknya. Yaitu dengan memasaknya secara terpisah. Daging nangka direbus sendiri. Santan direbus sendiri, bumbu dimasak terpisah. 


Keesokan harinya, sebelum acara pawai, sayur dihangatkan dengan cara merebus semua bahan.


Lauk pendamping sayur nangka adalah tempe goreng, sambal, serta ayam opor.


Pengajian Umum haul mbah among
Penutupan Haul diisi pengajian umum Gus Abbas



Sepuluh hari yang berkesan sejak tanggal 31 Juli ditutup dengan meriah hari ini, Selasa, 9 Agustus 2022. Kemeriahan acara Haul Mbah Among Rogojati ini tergambar dalam gambar-gambar yang diabadikan para pengunjung.



Semoga seluruh warga Cikadu pada khususnya dan orang Islam pada umumnya selalu mendapatkan keberkahan dan kesejahteraan. Semoga sehat panjang umur agar bisa terus melestarikan budaya.***


Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.