30 Oktober 2020

5 Tips Hemat Menyiasati Keuangan di Masa Kehamilan

Tags

tips hemat saat hamil


Kehamilan saya kali ini adalah kehamilan yang ketiga. Jarak anak kedua dan kehamilan sekarang cukup jauh, sembilan tahun. Praktis semua benda dan keperluan bayi yang dulu dipakai anak kedua, sudah tidak ada. Baju, gendongan, troli, dan lain-lain, sudah diberikan pada saudara yang memiliki balita. Artinya, saya harus membeli lagi semua keperluan calon dede bayi ini.

Sebenarnya, baik itu kehamilan pertama, kedua, dan ketiga ini pastilah tidak akan jauh berbeda. Akan banyak sekali hal-hal yang perlu dipikirkan dan dianggarkan keuangannya. Misalnya anggaran untuk jadwal kontrol ke bidan, anggaran membeli susu, obat, dan suplemen kehamilan, menabung untuk biaya persalinan, serta aneka kebutuhan baby yang harus mulai dipersiapkan. 

Perbedaannya adalah kami sudah memiliki dua anak yang beranjak besar. Kebutuhan untuk membiayai dua anak ini pun sudah tidak bisa dikatakan sedikit. 

Si Sulung sudah memasuki kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, sedangkan si Bujang sudah kelas 4 Sekolah Dasar. Namun, kami tidak akan berkecil hati. Kami menyambut kehadiran calon anak ketiga ini dengan hati gembira dan penuh suka cita.

Banyak anak, banyak rejeki, begitu kata orang tua. Hehe.... Kami percaya tidak ada satu makhlukpun yang diciptakan melainkan Alloh sudah menjamin rizkinya. Namun, sebagai manusia, kita wajib berikhtiar dan tidak hanya bersantai ria menunggu rizki jatuh dari langit. Selain berdoa, kita wajib berusaha dan bekerja untuk menjemput rizki.

Untuk itulah, saya merancang beberapa hal untuk menyiasati keuangan di masa kehamilan. Berikut ini 5 tips hemat menyiasati keuangan di masa kehamilan.


1. Mulai berhemat dan menabung untuk biaya persalinan


Tips hemat yang pertama tentu saja harus mulai menabung. Biaya persalinan yang lumayan besar menjadi hal saya pikirkan jauh-jauh hari. Apalagi saya tinggal jauh dari kota. Untuk mengakses layanan kesehatan dan rumah sakit dengan fasilitas bagus, kami butuh biaya operasional yang tidak sedikit. 

Karena itu, menabung biaya persalinan sudah akan saya rencanakan sejak sekarang saat masa awal kehamilan.

Rencananya, saya akan mengalokasikan anggaran pembelian susu si Sulung dan si Bujang dengan mengganti susu dengan harga lebih terjangkau. Kebetulan dua anak ini tidak memiliki gangguan alergi maupun gangguan pencernaan. Jadi, mereka oke saja meski merek susu diganti dengan merek lain yang ramah kantong.


2. Memasak sendiri agar kebutuhan gizi tercukupi sekaligus hemat


Saya termasuk ibu yang sangat jarang memasak. Kami lebih senang membeli makanan di luar atau membeli makanan praktis yang mudah diolah. Maklum, saya dan suami sama-sama bekerja. 

Suami bekerja dari pagi hingga sore di kantor kelurahan. Sedangkan saya memiliki usaha rumah jahit, toko perlengkapan jahit, dan juga Wedding Organizer (WO) Rumah tsabita yang membuat waktu banyak tersita untuk mengurus pekerjaan. Hal ini yang membuat kami sering membeli makanan siap santap. Asisten rumah tangga kami hanya mengurusi cuci dan setrika baju serta bebersih rumah.

Rencananya, saya akan mulai mengurangi pekerjaan di toko agar tidak kelelahan dan punya waktu cukup untuk memasak. Memang, membeli makanan siap santap banyak menguras isi kantong. Oleh karena itu, saya akan mulai menyiasati keuangan di masa kehamilan ini dengan memasak sendiri. 

Selain lebih hemat, memasak sendiri tentu lebih bergizi dan sehat, tanpa pengawet, tanpa pemanis buatan, tanpa penyedap rasa, dan lain sebagainya.


3. Tetap bekerja sesuai kemampuan agar tetap mendapat income dan keuangan rumah tangga aman


Coba saya tanya, jika sehari-hari kita sudah terbiasa bekerja, meski dalam keadaan hamilpun, kita pasti tetap ingin bekerja. Ya kan? Jika tidak bekerja justru malah tambah stress, gabut istilah jaman sekarang. Tentu, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan tubuh agar tidak mengganggu kehamilan.

Menurut saya, bekerja itu banyak sekali manfaatnya bagi perempuan hamil. Selain tetap bisa mendapatkan income, bekerja juga mengurangi stress. Biasanya, di masa kehamilan mood dan pikiran kita mudah down dan overthingking. "Duh, nanti saya melahirkan bagaimana ya", atau "bagaimana jika nanti ternyata harus dioperasi caesar", atau pikiran-pikiran tidak jelas lainnya. Nah, dengan bekerja, pikiran kita akan terfokus pada hal penting saja.

Selain bekerja offline, untuk menyiasati keuangan selama masa kehamilan, saya pun mencari beberapa pekerjaan online untuk beraktifitas selama masa morning sickness trimester pertama untuk mengisi waktu agar makin bermanfaat.

Namun, tetap diingat, bekerja sesuai dengan kemampuan saja ya. Jika merasa lelah, segera beristirahat dan jangan sampai kelelahan baik secara fisik maupun mental. Hanya kita sendiri yang bisa mengenali batas kemampuan tubuh dan pikiran dalam menanggung beban pekerjaan.

Jangan sampai niat hati mau berhemat, malah tambah sakit dan mengeluarkan banyak biaya untuk berobat.


4. Membeli baju hamil yang busui friendly pasti lebih hemat


Tips hemat berikutnya adalah membuat baju hamil yang juga bisa dipakai sampai saat nanti saat tiba masa menyusui. Jadi, kita bisa lebih berhemat selama masa kehamilan sampai nanti setelah calon baby lahir.

Bagaimanakah ciri-ciri baju hamil yang busui friendly?

1. Berbahan adem dan tidak panas


Ibu hamil dan menyusui sering merasa kegerahan dan panas. Maka baju hamil dan busui harus yang berbahan adem, seperti katun madina, katun santung, katun jepang, toyobo, dll. 

2. Berukuran longgar


Ukuran badan saat hamil agar bertambah pada bagian dada dan perut. Untuk itu, pilih baju hamil yang berukuran longgar dan tidak ketat. Bisa juga baju hamil berbahan jersey yang adem dan elastis agar tidak begah dan sesak.

3. Memiliki bukaan depan


Sesuai tujuan agar berhemat, baju hamil dengan bukaan depan akan memudahkan untuk dipakai pula jika nanti tiba saat menyusui. Bukaan depan ini bisa ditambahkan sendiri jika terlanjur membeli baju yang tidak ada bukaan depan bagian dadanya. Tinggal ke tukang jahit atau permak keliling untuk dibuatkan sleting atau kancing. Ini jauh lebih hemat daripada membeli yang baru.

4. Warna polos 


Warna-warna polos konon lebih sehat dan aman untuk mata apalagi untuk mata bayi. Baju hamil yang bisa dipakai untuk menyusui sebaiknya tidak bercorak ramai apalagi kotak-kotak karena akan membuat mata ibu dan baby lebih mudah lelah.


5. Mulai mendaftar asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan sangat bisa diandalkan saat masa kehamilan. Kami sudah memiliki asuransi yang bisa kami gunakan saat berobat ataupun melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bersangkutan.

Bagaimanapun, banyak hal bisa terjadi sewaktu-waktu. Namanya hidup pasti tak selamanya dalam kesehatan baik. Ada kalanya penyakit datang menyerang. Dengan memiliki asuransi kesehatan, biaya tak terduga berkaitan dengan kesehatan akan terkendali.


Nah, itu dia tips hemat ala saya dalam menyiasati keuangan di masa kehamilan. Banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk berhemat. Tentunya disesuaikan dengan keadaan masing-masing. Prioritas kebutuhan hidup setiap keluarga kan tidak sama. Betul tidak?

Boleh share pengalaman kalian saat hamil dan menyiasati keuangan keluarga untuk berhemat di kolom komentar ya.***



Blog tentang kecantikan, make up, fesyen, mode, dan budaya

8 komentar:

  1. Tips yang bermanfaat sekali, saya lagi masa dimana istri saya bentar lagi mau melahirkan mbak. Terima kasih infonya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat, semoga selamat hingga melahirkan ibu dan debay

      Hapus
  2. Asuransi memang penting
    Apalagi saat pacar eh istri hamil
    Biar tidak pening kepala jika nanti butuh biaya diluar praduga

    BalasHapus
  3. Wah, tips yang cerdas nih. Dan bisa diterapkan sama aku juga. Mending masak daripada jajan, ahahaha :') *berasa disentil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jajan sesekali gapapa ka, berbagi rizki juga kan, hehe

      Hapus
  4. Wahh banyak anak banyak rejeki, besok nambah lagi kaa.. hihi.. Wahh kalau terkait asuransi memang harus punya sih, biar aman dan buat jaga jaga juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kayaknya tiga aja udah banyak deh, udah cukup insya Alloh :))

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Ditunggu tanggapan dan komentarnya ya.